Tempat kedua yang akan saya kunjungi setelah Aceh adalah Provinsi Sumatera Utara. Tujuan utama datang ke Sumatera Utara adalah mengunjungi Danau Toba. Berikut adalah rencana perjalan saya :
Day 1
Setelah sampai di Bandara Kualanamu maka saya akan langsung pergi ke Parapat lewat Pematang Siantar yang akan memakan waktu sekitar 3,5 jam atau berjarak 157 km. Dalam perjalanan menuju Parapat, saya akan berhenti sebentar di Pematang Siantar untuk beli oleh-oleh. Toko Paten, yang terletak di Jalan Bandung No. 28, Siantar Barat, Pematang Siantar. Toko Paten merupakan salah satu tempat legendaris dan khas Pematang Siantar. Toko Paten menjual aneka macam olahan kacang dan dodol. Selain makanan ringan, Toko Paten juga menyediakan Sirup Markisa dan Sirup Terong Belanda.
Sampai di Parapat, malamnya saya akan menikmati suasana malam di pinggir Danau Toba.
Danau Toba sangat eksotis untuk dinikmati. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang luasnya hampir sama dengan luas negara Singapura. Danau yang memiliki ukuran sangat luas dan dinobatkan sebagai danau vulkanik terbesar di dunia. Sedangkan dalam danau non vulkanik, Danau Toba nomor dua di dunia, setelah Danau Victoria di Afrika.
Danau ini juga menjadi salah satu danau terdalam di dunia dengan kedalaman sekitar 450 meter. Danau Toba merupakan salah satu keajaiban alam yang menakjubkan di Pulau Sumatra.
Day 2
Hari kedua saya akan mengunjungi daerah Tomok di Pulau Samosir. Tomok adalah sebuah desa kecil yang terletak di pesisir timur Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. Diperlukan waktu satu jam untuk menyeberang dari Ajibata ke Tomok. Desa ini sangat menggantungkan kehidupan para masyarakatnya pada bidang agraris, perdagangan dan pariwisata. Desa yang ukurannya tidak terlalu luas ini tampaknya sudah cukup mendapat pengaruh modernitas yang cukup besar di kalangan masyarakatnya. Hal ini terbukti dengan persandingan antara makam, gereja tua, becak motor dan kehidupan masyarakatnya yang cukup menguasai penggunaan bahasa Inggris pada saat bertemu dengan wisatawan asing.
Banyaknya makam dan benda-benda peninggalan zaman megalitik dan purba menjadikan lokasi ini sebagai salah satu situs kebudayaan Batak yang cukup terkenal di kalangan wisatawan. Lokasinya yang terletak tepat di tepi dermaga penghubung ke Parapat juga memudahkan para wisatawan mengunjungi tempat ini. Makam besar seperti Makam Raja Sidabutar dan keluarganya, Museum Batak, Patung Sigale-Gale, Batu Persidangan Siallagan, Museum Huta Bolon Simanindo, HKBP Resort Tomok dan gereja-gereja yang sederhana memenuhi daerah ini.
Sajian pertama dari Pulau Samosir yang bisa dinikmati adalah Pertunjukan Sigale-gale. Terletah tidak jauh dari Dermaga Tomok, salah satu gerbang masuk Pulau Samosir, tempat pertunjukan Sigale-gale ini bisa kita temukan dengan menyusuri pasar pernak-pernik dan oleh-oleh khas Tomok. Sebuah plang dengan Tulisan “Sigale-gale” akan menjadi penanda kemana kalian harus melangkahkan kaki.
Sigale-gale merupakan sebuah seni tari yang berasal dari tanah Batak dimana tarian tersebut dilakukan oleh sebuah boneka kayu yang digerakkan oleh seorang dalang. Boneka dengan tinggi 1,5 meter yang terletak di atas peti mati ini didandani persis layaknya seorang manusia dengan menggunakan pakaian serta tak lupa ulos yang menjadi kebanggan orang Batak melintang di bahunya.
Diiringi alunan musik Gondang khas Batak yang diperdengarkan melalui permainan suling, gendang dan juga gong, Sigale-gale akan menari bak seorang penari tradisional profesional. Tangannya dapat meliuk-liuk dan kepalanya dapat bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Cerita Sigale-gale bermula ketika seorang Raja Batak kehilangan anak kesayangannya di medan perang. Sejak kematian anaknya, raja menjadi pemurung dan sakit-sakitan. Tidak ada obat atau dukun yang mampu menyembuhkan penyakit hati dari sang raja. Dengan sebuah inisiatif, para tetua kerajaan membuat sebuah boneka kayu yang menyerupai anak raja yang meninggal, si Manggale. Roh si Manggale dipanggil masuk untuk mengisi boneka kayu tersebut.
Sejak dipanggil masuk, Boneka Sigale-gale ini menari tiada henti selama 7 hari 7 malam. Melihat hal tersebut, raja menjadi senang dan kondisi fisiknya mulai membaik. Dari peristiwa inilah legenda Sigale-gale ini berasal.
Jaman dulu, tari Sigale-gale dilaksanakan untuk kegiatan tertentu seperti upacara kematian. Namun sekarang Sigale-gale lebih acara untuk menarik kunjungan wisatawan ke Pulau Samosir. Boneka Sigale-gale tidak mau menari seorang diri, ia harus ditemani oleh banyak orang. Untuk itu, jika voyagers ingin melihat boneka ini bergoyang, maka kalian harus juga ikut menari.
Salah satu syarat untuk ikut menari Sigale-gale ini adalah dengan menggunakan Ulos. Umumnya Ulos sudah disediakan tidak jauh dari boneka Sigale-gale, kamu hanya perlu mengambil dan menggunakannya. Di bagian akhir tarian, kamu akan diminta untuk memasukkan uang sukarela ke dalam kantong baju Boneka Sigale-gale atau ke dalam kotak donasi. Tarian akan ditutup dengan meneriakkan HORAS sebanyak 3x.
Terdapat 3 pertunjukkan Sigale-gale di Tomok ini. Jika setelah ini akan mengunjungi Makam Raja Sidabutar, pilihlah yang paling atas (dekat Makam Tua Raja Sidabutar). Biaya Masuk: Rp 5.000/orang
Kalau kamu pernah berkunjung ke Sumatera Utara, mungkin kalian akan bingung melihat makam-makam besar yang tersebar karena dilengkapi dengan atap yang megah dan sekelilingnya berbalut keramik atau dibentuk menyerupai Rumah Bolon di bagian atasnya, makam-makam orang batak dibuat begitu besar dan gagah. Jika kita melihat langsung Makam Tua Raja Sidabutar ini. Ternyata budaya makam besar ini sudah ada dari jaman dahulu.
Raja Sidabutar dipercaya sebagai orang yang pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Makamnya sendiri sudah berusia sekitar 460 tahun. Ada 3 raja yang dimakamkan di komplek ini dimana 2 raja pertama masih menganut animisme dan yang terakhir sudah menganut agama Kristen.
Raja yang masih menganut animisme, jenazahnya diletakkan di dalam peti batu besar yang sudah dipersiapkan sendiri, lengkap dengan ukiran-ukirannya. Peti batu tersebut tidak dikubur tetapi dibiarkan saja di atas tanah. Setelah kekristenan masuk, barulah jenazah dikuburkan di dalam tanah.
Ada juga kuburan batu-batu berukuran kecil di kompleks makam Raja Sidabutar ini. Itu bukanlah makam bayi melainkan tempat mengumpulkan atau meletakkan tulang-belulang. Mungkin ini sama dengan Geriten yang ada pada masyarakat Karo.
Untuk masuk ke dalam kompleks makam Raja Sidabutar yang letaknya tidak jauh dari lokasi pertunjukan Sigale-gale ini, kamu harus mengenakan ulos yang sudah disediakan oleh pihak penjaga makam. Bagi yang tidak menggunakan ulos, konon roh Raja Sidabutar akan hadir dalam mimpi orang tersebut. Biaya masuk : Seikhlasnya.
Terletak tidak jauh dari Makam Tua Raja Sidabutar, Museum Batak menyimpan banyak sekali kekayaan tanah ini. Beberapa peninggalan Raja bisa kamu liat di sini seperti tongkat sakti raja batak atau yang biasa disebut Tunggal Panaluan, peralatan perang, ulos jaman dahulu, artefak dan bahkan boneka Sigale-gale pun ada di sini.
Sebenarnya museum ini hampir sama seperti museum pada umumnya, hanya saja penggunaan Rumah Bolon sebagai media penyimpanan benda-benda peninggalan ini membuat museum menjadi Batak banget. Pada bagian akhir perjalananmu di museum ini, terdapat tempat penjualan souvenir. Beberapa replika dari benda-benda yang ada di museum ini bisa kamu beli di sini. Biaya Masuk : Gratis
Dulu, masyarakat Batak terkenal akan kanibalismenya. Hal itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah juga. Ada orang Batak yang makan orang dan ada juga yang tidak.
Orang Batak jaman dulu tidak sembarangan dalam memilih korban untuk dimakan, ada kriteria khusus seperti apa orang yang boleh dimakan dan untuk tujuan apa orang tersebut dimakan. Untuk mengetahui seperti apa asal usul kanibalisme di Tanah Batak, datanglah ke kompleks Batu Persidangan Kerajaan Siallagan.
Selain mengetahui asal usul kanibalisme, disini kamu juga bisa melihat tempat dimana penjahat kerajaan diadili jaman dulu. Keturunan Raja Siallagan akan menceritakan bagaimana leluhurnya dahulu menindak dan menghakimi seorang penjahat.
Hampir mirip seperti kondisi persidangan sekarang, penjahat jaman dulu di daerah ini juga disidang dengan didampingi oleh pengacara, bahkan sampai 2 pengacara. Tidak heran kenapa kini banyak orang Batak yang aktif di dunia hukum (jadi hakim, jaksa, pengacara), sebab dari ratusan tahun lalu mereka sudah akrab dengan persidangan dan beradu argumen mengenai hukum-hukum adat Batak.
Di komplek kerajaan ini juga terdapat Rumah Bolon yang menjadi rumah adat Masyarakat Toba. Sayangnya rumah ini bukan lagi rumah asli karena kebakaran pernah melanda wilayah ini dan melalap habis semua Rumah Bolon di sini. Rumah Bolon dibangun ulang dengan menggunakan atap seng dan sudah menggunakan paku (Rumah Bolon yang asli atapnya menggunakan ijuk dan tidak menggunakan paku sama sekali saat proses pembuatannya).
Untuk bisa ke sini dari Tomok, kamu bisa menggunakan angkutan umum di Pulau Samosir dengan biaya Rp 5.000. Setelah menemukan Plang bertuliskan “Stone Chair Siallagan”, kamu hanya perlu berjalan sejauh 300 meter untuk tiba di lokasi. Biaya Masuk : Rp 8.000/orang.
Huta dalam bahasa Batak artinya Kampung dan Bolon memiliki arti Besar, sedangkan Simanindo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Pulau Samosir. Museum Huta Bolon Simanindo merupakan sebuah kampung tradisional batak yang berisi rumah Bolon (rumah adat Batak) warisan dari Raja Sidauruk. Tempat ini sudah menjadi museum sejak tahun 1969.
Untuk bisa memasuki kawasan Museum, terlebih dahulu kamu harus membayar tiket yang telah ditentukan. Tidak jauh dari loket, masih di wilayah bagian luar, kamu bisa melihat 5 makam besar raja-raja batak yang berbaris rapi.
Kawasan Huta Bolon sangat besar namun gerbang masuknya hanya ada 1 dan sangat kecil, hanya muat satu orang. Kalau ada 2 orang, yang satu mau keluar dan yang satu mau masuk, maka mereka harus melakukannya bergantian.
Memasuki gerbang, kamu akan dibuat terpukau dengan pemandangan kampung tradisional. Di sebelah kiri pintu masuk, kamu dapat melihat terdapat 3 rumah Bolon. Rumah yang paling kiri merupakan tempat bagi para staff, rumah yang ditengah atau rumah raja merupakan rumah yang bisa kita masuki, dan yang terakhir, rumah paling kanan merupakan rumah tempat penjualan souvenir khas Batak.
Tepat di depan rumah raja, terdapat 4 lumbung atau yang dalam bahasa Batak dikenal dengan istilah Sopo. Didalam salah Lumbung terdapat sebuah Losung yaitu alat tumbuk padi tradisional.
Halaman kosong membentang luas diantara Rumah Bolon dan Sopo. Terlihat sebuah Borotan atau pohon suci berdiri tegak sebagai pemanis di tengah halamannya. Pohon ini dulunya sering digunakan sebagai tempat untuk menyembelih kerbau ketika diadakan acara Mangalahat Horbo.
Kita juga bisa melihat pertunjukan Sigale-gale di Huta Bolon ini. Jadwal penampilan boneka kayu menari ini adalah pukul 10.30 WIB setiap harinya. Pastikan kalian tidak datang telat kalau ingin menyaksikan pertunjukan ini. Menurut Blog Daily Voyagers, pertunjukan Sigale-gale terbaik ada di tempat ini.
Letak Museum Hota Bolon merupakan yang terjauh di antara 4 lainnya. Dibutuhkan kurang lebih 40 menit dengan angkutan umum untuk bisa tiba di tempat ini. Biaya masuk: Rp 10.000 namun kalau ada pertunjukkan Sigale-gale biayanya menjadi Rp 50.000
Catatan:
- Waktu berangkat paling baik adalah pukul 08:00 WIB dan pulang 15:00 WIB.
- Untuk menyeberang bisa menggunakan kapal feri atau kapal khusus penumpang dari dari Pelabuhan Ajibata, Parapat. Lama penyeberangan kurang lebih 1 jam.
- Kalau mau lebih cepat, bisa sewa speedboat dengan kapasitas hingga 12 orang. Biaya Sewa Rp 750.000.
- Untuk berpindah dari Tomok ke Batu Persidangan Siallagan atau Museum Huta Bolon Simanindo, kita bisa menggunakan angkutan umum di Pulau Samosir.
- Kalau ingin menginap di Samosir, kita bisa menginap di daerah Tuktuk.
Setelah kembali ke Parapat, gua akan pergi ke Berastagi di dataran tinggi Karo. Di dalam perjalanan, rencananya akan berhenti sebentar di Bukit Simarjarunjung dan Air Terjun Sipiso-Piso.
Bukit Simarjarunjung ini berlokasi di Jl. Simarjarunjung, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Dolok Perdamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Akses jalan untuk menuju ke destinasi wisata satu ini sudah sangat mudah. Jalanannya juga sudah lebar, bisa dilewati dengan kendaraan roda empat ataupun juga empat dengan mudah. Jika sekiranya merasa tersasar, tanya saja kepada penduduk sekitar karena nama dari Bukit Simarjarunjung ini sudah sangat populer.
Menyuguhkan pesona alam yang istimewa, harga tiket masuk ke destinasi wisata ini murah meriah. Setiap orang hanya ditarik Rp 5.000 saja per orang. Sementara itu untuk biaya parkir, Rp. 1.000 untuk motor, Rp 2.000 untuk mobil dan satu lagi untuk yang rombongan dengan bus dikenai biaya Rp 20.000. Lalu akan ada biaya tambahan jika ingin beberapa wahana.
Supaya kunjunganmu makin berkesan saat berjelajah ke Bukit Simarjarunjung, ada beberapa tips yang bisa kamu kamu lakukan :
- Lebih baik datang hari biasa, di masa liburan pengunjungnya sangat membludak.
- Ada baiknya membawa makanan dari rumah, harga di lokasi wisata cukup menguras kantong.
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, meskipun jalan cukup bagus namun medannya menajak dan melewati cukup banyak tikungan.
Kemudian ada Air Terjun Sipiso-Piso. Air Terjun Sipiso-Piso masih berada di dalam satu kawasan dengan Gunung Sipiso-Piso, yaitu di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Dari lokasi parkir, objek wisata Air Terjun Sipiso-Piso ini pemandangannya cukup menawan. Karena di sebelah kiri kita bisa melihat Danau Toba yang begitu luas. Sedangkan di sebelahnya terhampar pegunungan hijau yang mengelilingi Danau Toba. Sedangkan di bawah sana terlihat pula dengan jelas Air Terjun Sipiso-Piso, air terjun yang indah dengan tinggi 120 meter dan berasal dari sungai bawah tanah.
Untuk mencapai dasar air terjun ini pun membutuhkan semangat dan tenaga yang besar karena kita harus menuruni 1.000 anak tangga. Apalagi semakin ke bawah kondisi tangganya basah dan licin sehingga harus berhati-hati. Syukurlah sekarang tangga Air Terjun Sipiso-Piso ini telah berpagar, sehingga aman bagi pengunjung.
Kita wajib berhati-hati karena kondisi dasar air terjun yang cukup basah akibat bias jatuhan air terjun yang seperti hujan. Ini bisa mengakibatkan kamera yang kita gunakan menjadi mati karena basah. Jadi, menurut gua saat berfoto pun kita wajib memperhatikan kondisi sekitar, apalagi derasnya bias tumpahan air terjun ini hanya terjadi jika angin bertiup ke arah kita.
Sehingga ada baiknya kita bersabar menunggu momen yang pas dan tentu hasil fotonya menjadi lebih bagus serta peralatan kita pun aman dari kerusakan.
Setelah puas menikmati Air Terjun, perjalanan dilanjutkan lagi ke Berastagi. Sesampai di sana, pemberhentian pertama adalah Pasar Buah Berastagi. Berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk, membuat Berastagi diketahui sebagai kawasan penghasil sayur dan buah berkualitas baik di Indonesia. Tak heran, hamparan kebun sayur dan buah bisa dengan mudah kita ditemukan di Berastagi. Pasar Buah Berastagi menjual berbagai hasil kebun di tanah Karo ini. Buah yang dijual antara lain jeruk, strawberry, markisa, alpukat, hingga sayur seperti lobak, wortel, kol, dan lain-lain.
Begitu memasuki pasar ini, kita bisa merasakan warna-warni buah dan sayur yang membuat kita tak sabar ingin membeli dan mencicipi. Karena kualitasnya yang baik, gak heran rata-rata semua buah di sini rasanya manis banget!
Soal harga, jangan khawatir. Karena diambil langsung dari kebun-kebun di Berastagi harga buah dan sayur di sini sangat terjangkau. Kalau jago nawar, kamu bahkan bisa dapat harga yang super murah lho.
Selain buah dan sayur, di Pasar Buah Berastagi dijual juga berbagai bunga, hingga aksesoris dan oleh-oleh khas Berastagi.
Malam harinya, gua akan menikmati keindahan kota Berastagi sambil wisata kuliner. Ayam Cipera akan menjadi tujuan utama gua. Bahan dasarnya terbuat dari ayam kampung dan tepung jagung yang telah menjadi kuah kental. Dicampur bumbu-bumbu pelengkap, makanan ini akan sangat enak disantap. Pedas manis karena dicampur ama bumbu-bumbu pendukung dan tepung jagung yang mengugah selera.
Day 3
Setelah bermalam di Berastagi, paginya akan melanjutkan perjalanan ke Medan. Perjalanan ke Medan akan menempuh jarak 2,5 jam atau sekitar 67,2 km dengan jalan berliku-liku. Tempat pertama yang akan gua kunjungi di Medan adalah Istana Maimon.
Salah satu istana terindah di Indonesia tersebut berada di Jalan Sultan Ma’moen Al Rasyid, Medan. Istana Maimun dibangun pada 1888 oleh Raja ke-9 Kesultanan Deli. Namun, istana ini baru diresmikan pada 18 Mei 1891. Terdiri dari 2 lantai, serta terdapat 30 ruangan di atas lahan seluas 2.772 meter persegi, Istana Maimun berdiri dengan memadukan gaya Melayu, Belanda, Spanyol, Turki, India, dan Italia.
Pengaruh Timur Tengah terlihat dari bagian atapnya yang menyerupai perahu terbalik. Sementara itu, sentuhan Eropa terlihat pada lampu, meja, pintu, dan jendela yang berukuran lebar, yang identik dengan bangunan khas Eropa. Sedangkan pengaruh Belanda terlihat dari marmer prasasti di depan tangga yang bertulisan bahasa Belanda.
Uniknya, istana ini didominasi oleh warna kuning yang mengelilingi seluruh sisi bangunan. Warna kuning dianggap sebagai warna kebesaran Kerajaan Deli di Sumatera Utara, sekaligus melambangkan warna Melayu.
Bangunan istana sendiri terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian utama dan dua lagi di sayap kiri dan kanan. Pada bagian utama ada ruangan besar yang dahulu digunakan untuk kegiatan adat kerajaan.
Kini, ruangan tersebut digunakan untuk melihat berbagai koleksi peninggalan kerajaan, seperti kursi, meja, dan lemari. Ada pula foto-foto kerajaan sultan, perabotan rumah tangga Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat sebuah meriam. Meriam bernama meriam Puntung ini kabarnya merupakan jelmaan dari Mambang Khayali, adik Putri Hijau dari Kerjaan Deli Tua.
Bagi wisatawan yang gemar mengabadikan momen, bisa menyewa pakaian adat di sini. Mereka bisa berpose layaknya raja dan ratu Melayu di dalam istana.
Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah ternyata tak hanya meninggalkan bangunan cantik berupa Istana Maimun. Sang Sultan pun meninggalkan jejak sejarah dengan mendirikan sebuah masjid megah yang dikenal dengan Masjid Raya Medan bernama Masjid Al-Mashun.
Jika Anda jalan-jalan ke Medan, selain berkunjung ke Istana Maimun, Anda bisa sekalian berkunjung ke Masjid Al-Mashun yang berlokasi di jalan Sisingamangaraja, Medan. Jarak antara istana dan masjid ini kurang dari 1 km dengan waktu tempuh tak sampai mencapai 10 menit. Kedua bangunan ini merupakan bukti nyata kejayaan Kerajaan Deli yang dipimpin oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 ini dulunya menyatu dengan bangunan Istana Maimun. Secara layout kawasannya adalah Istana Maimun, halaman terbuka, lalu Masjid Al-Mashun. Jadi, dari Istana Maimun Anda bisa langsung melihat wajah masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Medan ini. Hanya, populasi penduduk yang membludak di daerah ini membuat istana dan masjid seolah terpisah.
Secara peruntukkan bangunan, Masjid Al-Mashun ini terbagi menjadi 3 zona, yaitu ruang utama (tempat beribadah), tempat wudhu, dan gerbang masuk. Untuk mengakses ke dalam masjid ini, Anda dapat melewati 4 serambi utama yang berlokasi di area depan, belakang, dan samping kiri-kanan masjid. Keempatnya difungsikan sebagai pintu masuk. Sebagai penghubung ke-4 serambi itu, ada selasar yang mengitari bangunan Masjid seperti benteng.
Sama seperti Istana Maimun, bangunan ini memiliki desain melengkung di bagian jendelanya. bagitu juga pada kolom-kolom bangunan yang agak mirip dengan istana. Untuk desainnya pun, Masjid Al-Mashun ini juga konon terbangun dari perpaduan beberapa gaya, seperti Melayu, Persia, Mesir, Iran dan Arab. Hanya, untuk warna, masjid ini beda dengan istana. Jika warna istana kuning keemasan, sedangkan masjid ini putih dan kehijauan, yang menandakan tempat ini suci dan menyejukkan.
Selanjutnya gua akan mencari kuliner seperti Lontong Medan, Mie Gomak, Bihun Bebek, dan Bakso Lembu.
Makanan khas suatu kota menjadi hal yang paling diburu wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh saat menyambangi sebuah tempat. Medan terkenal dengan sirup markisa, bika ambon hingga ikan teri dan tauco Medan.
Untuk membeli beberapa oleh-oleh tersebut, wisatawan bisa mengunjungi jalan Majapahit. Pasalnya, sepanjang jalan tersebut menawarkan aneka oleh-oleh yang menjadi trademark-nya Medan. Tiap ruko menawarkan hal yang berbeda sehingga wisatawan bisa puas memilih dan belanja apa saja yang ingin dibawa.
Harga untuk tiap jenis oleh-oleh pun beragam, seperti sirup marqisa dibanderol Rp. 25 hingga Rp 55 ribu tergantung ukuran, aneka kripik pisang, ubi dan lain-lain Rp 8 ribu hingga Rp 15 ribu tergantung ukuran. Selain itu, ada juga kopi sipirok per gram 25 ribuan, ikan teri Medan Rp 35 ribu seperempat dan tauco perbungkusnya Rp 15 ribu.
Dikarenakan gua ga suka durian, maka gua ga akan menikmati yang namanya Durian Ucok, walaupun sedang di Medan. Selanjutnya gua akan menghabiskan malam dengan nongkrong di Merdeka Walk.
Merdeka Walk adalah sebuah pusat kuliner di Medan. Lokasinya di pusat kota Medan, di dalam Lapangan Merdeka. Tempat ini dikenal sebagai tempat nongkrong yang menyediakan pusat makanan, hiburan, hingga arena pertunjukan. Merdeka Walk dibuka setiap hari Minggu hingga Jumat mulai pada pukul 11:00-00:00 dan Sabtu dari pukul 11:00-02:00.
Sebagai pusat makanan, puluhan gerai makanan tersedia di sini. Mulai dari dari makanan Barat, makanan Asia sampai makanan khas Medan. Selain menyediakan hidangan dalam berbagai menu, Merdeka Walk juga menyediakan satu spot yang nyaman dengan keasrian pepohonan bernama Center Piece.
Tempat ini biasanya diisi berbagai hiburan seperti live music, acara untuk keluarga dan ajang kreativitas anak muda, seperti band performance, rap, breakers, dan hiburan lainnya di Center Piece.
Day 4
Di hari terakhir di Medan, gua akan mengunjungi Kampung Madras sebelum balik ke bandara. Dahulu disebut Kampung Keling, adalah sebuah kawasan seluas 10 hektare di Kota Medan yang pernah mempunyai komunitas India yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan Medan Polonia dan Medan Petisah.
Di kawasan ini terdapat kuil Hindu yang tertua di Medan, Kuil Sri Mariamman dan kelenteng terbesar di Medan, Vihara Gunung Timur. Juga Masjid Jami dan Masjid Ghaudiyah yang dibangun oleh Muslim India. Selain itu, di Kampung Keling juga terdapat Sekolah Khalsa (sekolah Sikh; sekarang Khalsa English School), yang dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam bahasa Inggris di Medan.
Kawasan tersebut awalnya dipanggil “Patisah”, namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi “Kampung Madras” guna mencerminkan tanah asal para warga keturunan India yang berdiam di sana. Nama “Kampung Madras” ternyata tidak populer dan sebaliknya istilah “Kampung Keling” digunakan.
Meskipun hingga tahun 1950-an kawasan ini masih dihuni oleh warga keturunan India dalam jumlah yang besar, sejak saat itu jumlah tersebut telah berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat mereka harus pindah ke kawasan lain. Kampung Keling kini bahkan lebih banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa daripada India.
Itinerary
4 HARI / 3 MALAM PAKET WISATA MEDAN DANAU TOBA
DAY 01: MEDAN – PARAPAT (D)
- Tiba di Bandara Kualanamu Medan dan bertemu dengan perwakilan kami.
- Berangkat menuju Parapat via Pematang Siantar.
- Berhenti sejenak di Kota Pematang Siantar persis di Toko Paten berbelanja makanan khas lokal seperti tangtang, tengteng, tingting, dan lain-lain atas biaya sendiri.
- Perjalanan dilanjutkan menuju Parapat.
- Tiba di Parapat, check in di hotel. Menginap di Parapat.
- Makan malam disajikan di restoran hotel atau di restoran lokal.
- Acara bebas (istirahat).
DAY 02: PARAPAT – SAMOSIR TOUR – BERASTAGI (B/L/D)
- Sarapan pagi di restoran hotel dan check out.
- Tour setengah hari ke Pulau Samosir mengunjungi Tomok dan Ambarita dengan kapal motor. Group kurang dari 15 orang hanya mengunjungi Tomok dengan kapal motor umum.
- Kembali ke Parapat.
- Makan siang di restoran lokal.
- Berangkat menuju Berastagi di dataran tinggi Karo.
- Berhenti di Simarjarunjung dan Air Terjun Sipiso-piso untuk menyaksikan keindahan pemandangan Danau Toba.
- Tiba di Berastagi, langsung menuju Pasar Buah untuk berbelanja buah-buahan segar produksi lokal dan barang-barang souvenir lainnya.
- Menuju hotel untuk check in. Menginap di Berastagi.
- Makan malam disajikan di restoran hotel atau restoran lokal.
- Acara Bebas (istirahat)
DAY 03: BERASTAGI – MEDAN (B/L/D)
- Sarapan pagi di restoran hotel dan check out.
- Rombongan bergerak menuju Medan melalui jalan berliku-liku di perbukitan.
- Tiba di Medan, rombongan mengikuti city tour di kota Medan mengunjungi Istana Maimoon dan Mesjid Raya.
- Makan siang di restoran lokal.
- Usai makan siang, rombongan diantar berbelanja di pusat-pusat perbelanjaan tradisional dan modern atau berbelanja souvenir.
- Check in hotel. Menginap di Medan.
- Makan malam akan disajikan di restoran lokal.
- Bila ingin mencoba buah durian Medan, anda bisa dibawa ke pusat penjualan durian Medan (atas biaya sendiri).
- Kembali ke hotel.
- Acara bebas
DAY 04: MEDAN – AIRPORT (B)
- Sarapan pagi di restoran hotel.
- Acara bebas hingga check out dan diantar ke Bandara Kuala Namu untuk penerbangan kembali ke kota asal atau ke destinasi selanjutnya.
- Tour Selesai.
HARGA PAKET TOUR 2018
GRP SIZE | PRICE PER PERSON (IDR) TWIN-SHARE | TRANSPORT (FULL AC) | ||
SUPERIOR | DELUXE | EXECUTIVE | ||
2-3 | Rp 2,785,000.- | Rp 3,055,000.- | Rp 3,475,000.- | Avanza/Xenia |
4-5 | Rp 2,255,000.- | Rp 2,575,000.- | Rp 2,980,000.- | Innova/APV |
6-10 | Rp 2,195,000.- | Rp 2,515,000.- | Rp 2,895,000.- | Van (Micro Bus) |
11-19 | Rp 2,125,000.- | Rp 2,455,000.- | Rp 2,855,000.- | Micro/Med Bus |
20-29 | Rp 1,890,000.- | Rp 2,165,000.- | Rp 2,625,000.- | Med/Big Bus |
30 – Up | Rp 1,725,000.- | Rp 2,050,000.- | Rp 2,450,000.- | Big Bus |
HOTEL YANG DIGUNAKAN
HOTEL LIST | ||
SUPERIOR | DELUXE | EXECUTIVE |
Parapat (Danau Toba)
Atsari *** Patra Jasa **+ Danau Toba Cottage **+ |
Parapat (Danau Toba)
Niagara**** standard Inna Parapat ***+ Parapat View *** |
Parapat (Danau Toba)
Niagara**** Superior
|
Samosir Island (Alternative)
Silintong ** Ambaroba ** |
Samosir Island
Toledo Inn *** |
Samosir Island
Samosir Villa Resort ***+ Samosir Cottage **** |
Taman Simalem (alternative)
Superior room |
Taman Simalem Resort
Superior room |
Taman Simalem Resort
Superior room |
Berastagi (Karo Highland)
Rudang** Green Garden** |
Berastagi (Karo Highland)
Sinabung Hills **** Sibayak Int’l **** Mikie Holiday **** weekday |
Berastagi (Karo Highland)
Mutiara Berastagi ***** Mikie Holiday **** weekend |
Medan
Grand Impression *** Antares Indonesia *** Madani *** Grand Kanaya *** Swissbellin *** Putra Mulia *** |
Medan
Hotel Polonia **** Grandhika **** Garuda Plaza **** Danau Toba Int’l ***** Karibia Boutique *** Grand Antares *** |
Medan
Grand Aston ***** Arya Duta ***** Grand Mercure ***** Adi Mulia ****+ Santika Dyandra ****+ Four Points Hotel **** |
HARGA PAKET TERMASUK:
- Akomodasi hotel 03 (tiga) malam (sekamar berdua/bertiga) yaitu 1 malam di Parapat, 1 malam di Berastagi dan 1 malam di Medan.
- Makan sesuai program, 3 kali makan siang, 3 kali makan malam dan 3 kali sarapan pagi di hotel.
- Kapal Motor untuk tour ke Pulau Samosir di Danau Toba. Rombongan mulai dari 12 orang akan mengunjungi Tomok dan Ambarita dengan kapal motor carter (tidak bergabung dengan group lain), sedangkan kurang dari 12 orang hanya akan mengunjungi Tomok dengan kapal motor umum didampingi pemandu wisata.
- Karcis masuk objek wisata dan biaya parkir selama tour.
- Transportasi mobil/bus pariwisata Full AC selama Tour (Avanza, Innova, New Xenia, APV, Kia Travello, Isuzu Elf atau Bus Medium dan Bus Besar).
- Pemandu Wisata (guide) berbahasa Indonesia/Inggris/Melayu untuk rombongan mulai 12 orang atau lebih dan untuk rombongan kurang dari 12 orang, driver merangkap pemandu wisata.
- Mineral water setiap hari di mobil/bus.
HARGA PAKET TIDAK TERMASUK:
- Tiket pesawat PP, airport tax dan porlep
- Optional Tour (tour tambahan di luar paket)
- Tips untuk Guide & Driver
- Pengeluaran pribadi lainnya seperti shopping atau pembelian barang-barang untuk kebutuhan pribadi, mini bar, room service, telepon, laundry, dan lain-lain.
- Tiket pesawat PP, airport tax dan porter
CATATAN:
- Harga ini tidak berlaku pada masa high season seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, Imlek dan hari libur umum lainnya di mana hotel tidak memberlakukan harga kontrak.
- Harga ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Harga aktual adalah harga yang disepakati pada saat konfirmasi.
NOTES:
Aurora Wisata is acting as a travel agency. Any costs incurred resulting from accidents, flight delays, traffic congestion, and loss of things, natural disturbance or natural disasters, riots, epidemic diseases and others. Any costs incurred due to the above are borne by each participant.
sumber :
https://aurorawisata.com/products/detail/14/4_hari_3_malam_paket_wisata_medan_danau_toba/
https://dailyvoyagers.com/blog/2018/01/05/5-tempat-di-pulau-samosir/